Bus Tingkat Solo Carnaval

Bus tingkat atau double decker baru, yang sejak beberapa hari lalu diparkir di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, akhirnya dicoba dikendarai, Jumat (18/2/2011) sore. Bus wisata warna merah ini dijajal dari Kantor Dishub melaju ke Jalan Moewardi, menyusuri Jalan Slamet Riyadi, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Bhayangkara, Jalan Rajiman, Jalan K H Agus Salim, melewati Stasiun Purwasari, kemudian kembali ke kandangnya.
















Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Surakarta, Sri Baskoro, saat ditemui di acara technical meeting Solo Carnaval, di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Surakarta, Jumat (18/2/2011), mengatakan yang dilakukan hanya uji coba rute kirab Minggu (20/2) siang besok. "Ketika bus berjalan kami telah menyiapkan tim di depan bus. Mereka mencoba menyingkirkan penghalang, antara lain i ranting pohon dan spanduk reklame, sebelum bus lewat,” ucapnya.















Karena banyak penghalang di jalan, dan untuk memberikan waktu bagi tim pengaman yang berada di depan, sopir bus berwarna merah itu melajukan kendaraan dengan kecepatan rata-rata sekitar 40 km/jam. Bus dipakai mengangkut beberapa karyawan dishub dan para wartawan serta fotografer.















Secara terpisah, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo menyatakan akan memasarkan bus tingkat setelah ada konfirmasi dari pihak dishub tentang kesiapan bus pariwisata kota tersebut dapat beroperasi. "Rencana kami akan memasarkan melalui web, organisasi, dan travel agent. Misal ada tamu dari sebuah hotel memesan kami akan siapkan," tutur Kepala Disbudpar, Purnomo Subagyo.















Mengenai rute, Purnomo belum bisa memastikan karena masih akan digodog lebih lanjut. Demikian pula dengan tarif sewa seharga Rp 800 ribu sebagaimana dikatakan pihak dishub. "Yang jelas rutenya untuk pariwisata namun harus sesuai rute yang akan ditetapkan nanti, tidak asal berhenti di mana saja. Tarif dari dishub memang sekian namun pihak EO (event organizer, Red) pasti memberikan tambahan layanan seperti snack dan sebagainya sehingga lebih dari Rp 800 ribu," jelasnya.